Senin, 06 Oktober 2014

cara menghitung volume material pasangan bata

Berikut ini contoh cara menghitung volume material pasangan batu bata agar dapat ditentukan jumlah kebutuhan bahan yang tepat sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan pembangunan, pasangan batu bata biasa digunakan sebagai dinding rumah maupun gedung, baik berfungsi sebagai penyekat ruangan maupun aksesoris bangunan.
sebelum melaksanakan pekerjaan pasangan batu bata sebaiknya dihitung terlebih dahulu kebutuhan volume material bata yang diperlukan, sehingga tidak terjadi kelebihan maupun kekurangan bata pada saat proses pelaksanaan pasangan dinding bata. dari hasil perhitungan juga perlu ditambahkan kelebihan jumlah sebagai angka keamanan untuk mengatasi kekurangan bata akibat pecah atau hal-hal lain. Contoh gambar pasangan bata 3D dapat dilihat pada gambar dibawah ini :-)
setelah sebelumnya menghitung volume material pondasi , sekarang kita akan mencoba menghitung volume material pasangan dinding bata, misalkan sebuah pekerjaan dinding bata sepanjang 20 m setinggi 3 m, berapa volume pasangan bata, semen, pasir dan jumlah tenaga yang dibutuhkan.
langkah pertama adalah menghitung luasan pasangan dinding bata
volume = 20 m x 3 m = 60m2
berikutnya mencari data analisa BOW untuk 1m2 pasangan dinding bata adalah
Pasangan batu bata dengan 1 Pc : 4 Ps per m2 tebal ½ bata
  • 80,0000 Buah Batu bata
  • 0,4000 Sak semen
  • 0,0510 M3 Pasir pasang
  • 0,0480 Mandor
  • 0,0160 Kepala tukang batu
  • 0,1600 Tukang batu
  • 0,4800 Pekerja
selanjutnya berdasarkan analisa diatas dapat dihitng volume material bata seluas 60 m2
kebutuhan material untuk 60 m2 pasangan bata adalah
  • 80,0000 x 60 m2 = 4800 Buah batu bata
  • 0,4000 x 60 m2 = 24 sak semen
  • 0,0510 x 60 m2 = 3.06 m3 pasir pasang
kebutuhan tenaga untuk 60 m2 pasangan bata adalah
  • 0,0480 x 60 m2 = 2.88 hari mandor
  • 0,0160 x 60m2 = 0.96 hari kepala tukang batu
  • 0,1600  x 60 m2 = 9.6 hari Tukang Batu
  • 0,4800 x 60 m2 = 28.8 hari Pekerja
untuk jumlah tenaga dapat dihitung dengan cara
misalkan kita menginginkan pekerjaan tersebut selesai dalam 5 hari naka jumlah tenaga untuk pasangan batu bata seluas 60 m2 adalah:
  • 2.88 hari: 5 = 0.576 dibulatkan 1 mandor
  • 0.96 hari : 5 = 0.192 dibulatkan 1 kepala tukang batu
  • 9.6 hari: 5 = 1.92 dibulatkan 2 Tukang Batu
  • 28.8 hari : 5 = 5.76 dibulatkan 6 Pekerja
Begitulah cara menghitung volume material pasangan bata, selanjutnya belanja ke toko material, sama minta tolong bapak tukang deh… :-)

Cara mudah menghitung RAB rumah

Ada banyak metode yang dapat digunakan untuk memperkirakan biaya untuk mewujudkan sebuah bangunan, diantara sekian metode tersebut tentu ada yang paling gampang sekaligus cepat, sebelumnya kita telah mengenal sistem analisa harga stuan bangunan yang biasa disebut sebagai AHS namun untuk menghitungnya harus dibuat secara rinci pada setiap detail masing-masing pekerjaan sehingga membutuhkan waktu dan olah pikir yang tidak sedikit, ada juga yang hanya menggunakan harga satuan saja sehingga tinggal mengalikan volume dengan harga pekerjaan, namun semua langkah tersebut rasanya belum terlihat mudah dan praktis untuk digunakan oleh masyarakat umum yang tidak mendalami secara khusus tentang ilmu teknk sipil arsitektur khususnya rencana anggaran biaya bangunan, Nah.. disini kita akan mencoba menjelaskan cara mudah menghitung RAB rumah yaitu dengan sistem m2 luas bangunan.

Rumus menghitung RAB secara mudah

RAB rumah = Luas rumah x harga per m2 bangunan

Contohnya begini: kita akan membangun rumah ukuran 6m x 6m, lalu kita cari informasi berapa harga per m2 bangunan pada daerah tersebut, misalnya kita dapatkan data harga rumah Rp.2.500.000,-/m2 maka total biaya yang dibutuhkan untuk membangun rumah tersebut sampai selesai adalah:
  • Luas bangunan = 6m2 x 6m2 = 36m2.
  • RAB rumah = 36m2 x Rp.2.500.000,- = Rp.90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah).
Mudah bukan? intinya kita membutuhkan dua data penting yaitu luas rumah dan harga per m2 bangunan. Cara ini tentu punya kelebihan dan kekurangan, oleh karena itu mari kita coba ungkap disini.
Kelebihan
  1. Data yang dibutuhkan tidak terlalu banyak, sehingga bisa lebih mudah dan cepat dalam menghitung.
  2. Dapat digunakan oleh masyarakat umum yang belum mengenal ilmu rencana anggaran biaya bangunan secara mendalam.
Kekurangan
  1. Tingkat ketelitianya masih jauh dibawah sistem analisa harga satuan pekerjaan.
  2. Tidak bisa dijadikan patokan untuk menghitung kebutuhan material dan tenaga bangunan.
  3. Tidak bisa dijadikan sebagai dasar perjanjian kontrak kerja proyek konstruksi.

Demikian penjelasan tentang cara mudah untuk menghitung biaya bangun rumah ini, cara lainya bisa menggunakan software RAB sehingga tinggal memasukan data lalu terlihatlah perkiraan RAB rumah, jika ada yang hendak menambahkan ilmu tentang ini silahkan dituliskan dibawah, semoga bermanfaat :-)

Cara membuat Kurva S

Kurva S? dingin? he… tu kan es beneran, Kurva S kali ini adalah sebuah Jadwal pelaksanaan yang disajikan dalam bentuk tabel dan bagan menyerupai huruf  S. berikut ini cara membuat kurva S dengan microsoft excel.
seperti gambar ini:

Kenapa menyerupai huruf S? karena kurva S yang baik adalah pelan disaat awal pekerjaan kemudian cepat di tengah dan santai lagi di akhir jadwal. bentuk grafik ini perlu dibuat sebaik mungkin karena akan mempengaruhi arus keuangan proyek dan penjadwalan pendatangan material serta hal-hal penting lainya.
O.k, kita akan membuat sebuah Kurva S tentang suatu pekerjaan konstruksi pondasi ( he.. pilih yang mudah, bagi yang sudah pinter harap maklum yah… ):mrgreen:

Suatu pekerjaan pondasi dengan rincian harga sebagai berikut:
  • Pekerjaan persiapan @ Rp.100.000,00
  • Pekerjaan galian @Rp.150.000,00
  • Pekerjaan lantai kerja @ Rp.Rp.200.000,00
  • Pekerjaan Pasir urug @ Rp.Rp.150.000,00
  • Pekerjaan pasangan batu kali @ Rp.400.000,00
  • Pekerjaan urugan kembali @ Rp.100.000,00
  • Total harga seluruh pekerjaan pondasi = Rp.1.100.000,00
Langkah pertama adalah memperkirakan waktu pelaksanaan masing – masing pekerjaan
  • Pekerjaan persiapan @ 6 hari
  • Pekerjaan galian @ 2 hari
  • Pekerjaan lantai kerja @ 2 hari
  • Pekerjaan Pasir urug @ 1 hari
  • Pekerjaan pasangan batu kali @ 3 hari
  • Pekerjaan urugan kembali @ 1 hari
Kalau dijumlahin total harinya 15 hari dong? betul. tapi dalam membuat kurva S, ada item pekerjaan yang bisa dilaksanakan bersamaan, selanjutnya menghitung bobot masing – masing pekerjaan
Rumusnya : (Harga pekerjaan/harga total pekerjaan)x100%
misal bobot pekerjaan persiapan =(rp.100.000,00/Rp.1.100.000,00)x100%=9.09
begitu juga dengan item pekerjaan lainya dihitung satu persatu.
langkah berikutnya adalah membagi bobot pekerjaan dengan durasi kemudian meletakan pada kolom hari pelaksanaanya
contoh pekerjaan persiapan = 9.09:6=1.52

memasukanya seperti tabel dibawah ini, harinya bebas terserah kita:razz:

berikutnya menggambar kurva s sesuai dengan bilangan presentasi pada setiao baris item pekerjaan ( huruf merah ) :oops:
demikian semoga berguna ya, kalau ingin download kurva S dalam microsoft excel bisa klik DiSini yang berisi file sama seperti gambar diatas sehingga bisa melihat rumus yang digunakan pada masing-masing baris dan kolom di excel :-)